Di tengah segala macam `birokrasi` yang katanya nyusahin (entah kata siapa sih),
ada kalimat `kalau ada orang DALAM` pasti lebh cepat.
hm.. karena saya kerja di Rumah Sakit, apalagi yang terjadi, kalau bukan `antrian berobat`
Kadang, saya sebel sendiri, kalau saya dianggap `orang Dalam` itu.
Cuma karena seseorang bekerja di sebuah institusi, tidak lantas orang tersebut menjadi orang Dalam, dan bisa memberi kemudahan kepada semua orang `yang merasa mengenalnya`.
Asli, paling sebel kalau ujug ujug ada yang menghubungi saya,
+ : `cariin ruangan donk`
* `haaa.. udah tanya admission, telpon RS nya ?
+ : `udah, tapi dibilangin penuh, kaliii klo kamu yang bilang, jadi ada`
hiyaaaaa gubrak.. daaa saya mah, apa atuh..
trus lebih sedih lagi, kalau yang menghubungi itu TS sendiri,
hadduuh plis deh, kaya ga tau aja, how overload yang namanya RS Pemerintah model gini.
kemarin abis dapat cerita,
Bapak X, yang jelas karyawan di RS ini, mau operasi bapaknya, udah lebih seminggu nanya, belum dapat kamar juga.
kesimpulan.. Bapak X ini adalah orang DALAM
Dr. Y yang jelas karyawan, bahkan salah satu konsultan di RS ini, mau cathlab bapaknya, puuun harus melalui yang namanya mengantri, oke lah Dokter Jantung nya memberikan kemudahan, karena sesama Teman Sejawat, tapi kalau urusan ruangan dan tindakan.. hm.. nanti dulu kali yak.
kesimpulan Dr. Y ini adalah orang DALAM dan DEKAT dengan Dokter lain
Lalu, cerita lain saya dapat…
orangtuanya teman saya, serangan stroke ringan, masih di Rumah padahal, tapi Ruangan dan Dokternya sudah siap di RS, teman saya.. yaaa dokter lah, tapi bukan staf disini, begitu juga Bapaknya, bukan staf di sini, Tuaaaappppiiiii Teman teman Bapaknya itu loh.. Bukan sekedar `orang dalam`.. tapi juga `orang terdekat` dan juga `orang tinggi` disini.
Kesimpulan, Bapaknya teman saya ini, DEKAT dengan orang TINGGI yang berada di DALAM
Jadi…
Kalau cuma `orang dalam`, yaaa belum tentu juga yak..
kayanya lebih perlu `orang terdekat, yang berada di Dalam, dan posisinya benar benar tinggi
tapi, kalau boleh milih.. yaaaa mending jangan sakit ya…
Sing sehat semuanyaaa..
#oia, ini adalah pengamatan pribadi dan cuma melihat dari segi pertemanannya saja, saya tidak melihat kegawat daruratan yang dialami beliau beliau, karena kasusnya memang berbeda beda.
Overal, saya percaya `prioritas` itu terjadi sesuai kegawatdaruratan kondisi yang dialami berdasarkan penilaian dokter yang jauuh lebih ahli dari saya,
kalau `prioritas` terjadi karena sebab lain..
hm, saya lebih suka menyebutnya `berkah ukhuwah` daripada kalimat `ada orang dalam siih`